Translate

Monday 1 December 2014

Makalah Buah Merah


A.      Pengertian Buah Merah
         Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.
         Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.
         Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.

B.      Budidaya
         Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002.
         Buah ini banyak terdapat di Jayapura, Manokwari, Nabire, dan Wamena.

C.      Kandungan dan Khasiat
         Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
         Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
·         Karoten (12.000 ppm)
·         Betakaroten (700 ppm)
·         Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.

D.      Efek Samping
Sampai saat ini, penelitian tentang Buah Merah sebagai obat masih belum tuntas. Oleh sebab itu, sari Buah Merah yang dihasilkan untuk sementara tetap digolongkan sebagai jamu atau food supplement. Secara empiris memang banyak sekali penderita penyakit degeneratif yang tertolong jiwanya karena mengonsumsi sari Buah Merah. Meskipun demikian, uji klinis tentang khasiatnya sampai sekarang masih belum selesai dilakukan. Seperti halnya jamu dan obat-obatan modern, pemanfaatan sari Buah Merah untuk membantu proses penyembuhan penyakit juga mempunyai efek samping.
Sampai saat ini, secara empiris efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsi sari Buah Merah adalah lemas, mual, dan mengantuk. Rasa mengantuk ini disebabkan oleh efek sedatif atau penenang dari Buah Merah. Ada pula yang merasakan gatal-gatal di tenggorokan dan mengalami diare. Rasa gatal dan diare disebabkan sari Buah Merah yang dikonsumsi kotor atau kurang higienis dan banyak mengandung bakteri akibat pengolahannya salah. Gatal-gatal di tenggorokan juga bisa disebabkan sebelum dan sesudah mengonsumsi sari Buah Merah tidak minum air terlebih dahulu. Efek lain mengonsumsi sari Buah Merah yang ditemukan menyerupai efek pijat refleksi. Biasanya orang yang mempunyai gangguan kesehatan, setelah minum sari Buah Merah akan merasakan sakit pada organ yang bermasalah. Contohnya, penderita kanker payudara setelah minum sari Buah Merah akan merasakan sakit pada payudaranya dan pada penderita kanker paru-paru akan merasakan sakit di daerah paru-parunya, begitu juga dengan penderita lainnya. Efek ini biasanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah meminum sari Buah Merah.
Sari Buah Merah yang diproses menggunakan pemanasan tinggi bisa menyebabkan kolesterol pada penderita kelebihan kadar kolesterol meningkat. Hal ini disebabkan pemanasan yang tinggi membuat sari Buah Merah yang dihasilkan berupa minyak jenuh. Efek yang paling berbahaya adalah jika penderita terlalu banyak mengonsumsi sari Buah Merah. Tokoferol yang terkandung di dalam Buah Merah mempunyai efek mengencerkan darah.  Oleh sebab itu, pasien atau konsumen yang mengonsumsi Buah Merah dianjurkan tidak mengonsumsi obat-obatan sejenis warfarin, seperti Aspirin, Ascardia, atau Aspilet. Hal Ini disebabkan warfarin juga mempunyai efek mengencerkan darah. Mengonsumsi Buah Merah bersama warfarin bisa jadi bagus untuk penderita blood clotting (darah kental), tekanan darah tinggi, atau stroke akibat penggumpalan darah, tetapi jika berlebihan bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah. Hingga saat ini belum ditemukan efek samping akibat over dosis dalam mengonsumsi sari Buah Merah. Barangkali hal ini disebabkan kandungan terbesar dari sari Buah Merah adalah vitamin dan mineral. Meskipun demikian, masyarakat disarankan tidak mengonsumsi berlebihan karena Buah Merah mengandung zat besi. Zat besi yang berlebihan bisa membahayakan kesehatan karena tidak bisa dikeluarkan memalui kotoran (urine dan feses).

1 comment: